Kelebihan Dan Kekurangan Menjadi Agen Dan Distributor Barang Impor

Kelebihan Dan Kekurangan Menjadi Agen Dan Distributor Barang Impor

Berbelanja merupakan salah satu kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan oleh masyarakat saat ini. Apalagi, orang Indonesia dikenal sebagai masyakarat yang konsumtif. Artinya mereka cenderung lebih senang membeli sesuatu daripada menciptakan sesuatu.

Selain itu, mereka juga sangat tergiur dengan barang yang menawarkan harga murah tapi dengan kualitas yang baik. Mereka pun juga  senang membeli barang impor yang ‘katanya’ memiliki kualitas yang lebih baik daripada produk lokal.

Di pasaran misalnya kita akan lebih mudah menemukan barang impor khususnya yang didatangkan dari Cina karena harganya yang bisa 2 atau 3 kali lipat dari harga barang lokal. Hal ini akhirnya dimanfaatkan oleh sebagaian orang untuk membuka usaha menjadi agen dan distributor barang impor karena peluangnya yang menjanjikan.

Perbedaan Distributor Barang Impor, Agen, Supplier, Reseller Dan Dropshipper

Anda harus mengenal istilah-istilah seperti Distributor, Supplier, Agen, Reseller dan Dropshipper serta perbedaannya jika ingin memulai sebuah usaha. Untuk itu pertama kita mulai dengan mengenal apa itu distributor. Distributor adalah mereka (baik orang atau perusahaan) yang membeli barang dari produsen yang memproduksi barang dengan tujuan menjualnya kembali ke beberapa toko atau ritel. Laba yang diperoleh dari menjadi distributor adalah diskon atau margin yang diberikan oleh produsen karena membeli barang dalam quantity yang banyak.

Hal ini juga berlaku bagi Anda yang menjadi distributor barang impor. Supplier merupakan orang atau perusahaan yang menjual serta menyalurkan barang secara terus-menerus kepada perusahaan (pabrik) berupa bahan mentah yang belum diolah. Mereka akan menyuplai barang kepada produsen untuk menjadi barang siap pakai. Agen adalah istilah yang ditujukan pada orang yang menjual barang dari distributor kepada ritel.

Keuntungan yang diperoleh bila menjadi seorang agen adalah komisi yang diberikan oleh distributor dari selisih harga jual. Reseller adalah orang yang menjual barang dari agen atau distributor dan menjualnya secara langsung pada konsumen.

Reseller juga mendapatkan potongan harga atau diskon dari distributor namun jumlahnya tidak sebesar seperti agen. Terakhir adalah Dropshipper yakni agen yang menjual  barang tanpa harus memilikinya terlebih dahulu. Mereka akan menjual barang sesuai pesanan dari konsumen dengan menerapkan pembayaran down payment (DP) di muka sekian persen. Dropshipper juga lebih sering menjalankan usahanya melalui online.

Kelebihan Menjadi Agen Dan Distributor Barang Impor

Setelah mengetahui perbedaan dari masing-masing istilah di atas, setidaknya Anda sudah memiliki gambaran untuk menjadi Distributor, Supplier, Agen, Reseller atau Dropshipper. Khusus bagi Anda yang ingin menjalankan usaha sebagai distributor barang impor atau menjadi agen, ada beberapa kelebihan yang akan Anda peroleh, diantaranya :

Distributor

  1. Anda tidak perlu memikirkan biaya produksi sehingga kerugian dapat diminimalisir.
  2. Tidak perlu memikirkan masa kadaluarsa produk karena sudah menjadi tanggung jawab dari.
  3. Dapat menentukan target keuntungan yang ingin dicapai.
  4. Dapat menjual barang dalam jumlah yang banyak kepada toko atau ritel sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar dan cepat.

Agen

  1. Mendapat keuntungan yang cukup besar karena di setiap daerah biasanya hanya membatasi satu agen resmi
  2. Lebih praktis hanya menjual barangnya pada
  3. Biasanya tidak memiliki target yang harus dicapai .
  4. Lebih fleksibel dalam waktu karena penjualan dilakukan oleh Reseller.
  5. Memperoleh komisi yang cukup besar dari Distributor.

Kekurangan Menjadi Agen Dan Distributor Barang Impor

Selain beberapa kelebihan yang didapat, ternyata ada kekurangan yang sebanding dari menjadi agen dan distributor barang impor. Kekurangan ini harus diperhatikan agar Anda dapat meminimalisir kerugian yang berpengaruh terhadap profit yang diperoleh. Beberapa kekurangan menjadi agen dan distributor barang impor diantaranya :

Distributor

  1. Membutuhkan modal yang besar
  2. Memiliki kontrol yang rendah terhadap barang yang disalurkan.
  3. Harga barang yang kurang stabil. Akan terjadi kenaikan dan penurunan harga yang cukup signifikan tergantung pada volume produksi barang. Jika volume produksi menurun, maka harga yang dijual akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya.
  4. Cukup sulit menemukan distributor di daerah terpencil dengan akses yang cukup sulit dijangkau.
  5. Harga barang yang dijual jauh lebih mahal dari harga produsen karena setiap pihak mengambil keuntungan.

Agen

  1. Membutuhkan modal awal yang juga cukup besar.
  2. Tidak sepenuhnya mengerti produk yang dijual kepada reseller maupun konsumen.
  3. Karena tidak ada target yang dicapai, profit yang diperoleh cenderung stagnan.
  4. Tidak memiliki pangsa pasar yang cukup besar dibandingkan distributor.
  5. Menanggung resiko jika terjadi kerusakan barang yang dijual kepara Reseller atau konsumen.

Itulah beberapa gambaran mengenai kelebihan dan kekurangan menjadi agen dan distributor barang impor. Menjalankan sebuah usaha terutama dalam bidang impor barang harus memperhatikan mekanisme usaha yang baik dan tepat. Anda tidak bisa begitu saja membuka usaha tanpa pengetahuan dan persiapan yang matang, apalagi yang dijual adalah produk-produk yang didatangkan dari luar negeri.

Tentu ada beberapa aturan yang harus ditaati terkait masalah bea cukai. Oleh karena itu sebaiknya Anda berkonsultasi kepada pakar bisnis atau mencari referensi langkah-langkah menjadi distributor barang impor dan agen agar Anda memperoleh kesuksesan dalam bisnis ini. Selamat berbisnis!

Check Also

Mengapa Harus Pilih Atap Aluminium untuk Proyek Anda?

Atap aluminium sudah menjadi populer di antara kalangan para kontraktor. Atap tersebut juga banyak diminati …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.