Kehadiran lampu LED (Light Emitting Diode) di Indonesia dalam penerapan kehidupan sehari-hari mulai dikenal cukup luas pada sekitar tahun 2012. Seiring berkembangnya waktu dan kesadaran masyarakat akan berbagai keunggulan lampu dengan dioda sebagai komponen utamanya ini, penggunaan lampu ini pun kini semakin masif dan meluas. Produsen pun mulai banyak memproduksi sumber cahaya ini di berbagai bidang, mulai untuk kebutuhan otomotif hingga hunian.
Pada dasarnya, sebuah lampu LED terdiri dari beberapa LED yang disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan pencahayaan yang maksimal. LED sendiri merupakan salah satu komponen elektronika berbahan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokrom tidak koheren saat diberi forward bias alias tegangan maju. Warna cahaya yang dihasilkan pun beragam, yakni putih, merah, biru, hijau, dan kuning.
Kelebihan Lampu LED
Tentu bukan tanpa alasan lampu LED menjadi sedemikian populer. Bahkan bila sebelumnya lampu ini identik dengan masyarakat kelas atas, kini masyarakat menengah ke bawah pun juga semakin banyak yang mulai beralih pada LED. Bukan lantaran tren semata pastinya, melainkan beberapa faktor berikutlah yang membuat khalayak jadi semakin banyak beralih pada LED.
Kandungan Bahan Merkuri Lebih Sedikit
Pada sebuah lampu TL, kandungan merkuri yang ada di dalamnya berkisar di angka 5 hingga 10 mg. Padahal, beberapa miligram merkuri saja memiliki risiko yang sangat besar bagi kesehatan manusia. Uap raksa ini berpotensi meracuni metabolisme manusia hingga menurunkan IQ yang akan berdampak dalam jangka waktu sangat panjang. Selain itu, merkuri juga dapat merusak sistem saraf dan janin yang masih berada di dalam kandungan.
Sementara itu, kandungan merkuri pada lampu LED jauh lebih sedikit bahkan mendekati tidak ada. Maka dari itu, limbah lampu ini pun tergolong aman bagi kesehatan. Meski demikian, masyarakat sebaiknya tetap tidak membuang limbah lampu LED sembarangan.
Tidak Mengandung Sinar Ultraviolet
Risiko kesehatan akibat paparan sinar ultraviolet terutama bagi mata dan kulit sangatlah tinggi. Selain sumber utama yang berasal dari sinar matahari, sumber penerangan konvensional pun memiliki kandungan sinar UV yang tidak kalah berisiko bagi tubuh.
Pada dasarnya, efek yang ditimbulkan dari paparan sinar UV secara terus menerus memang tidak dirasakan dalam waktu singkat. Dampak yang dihasilkan pun kerap baru diperoleh beberapa tahun setelahnya. Namun, bila Anda bisa mengantisipasinya lebih awal dengan menggunakan lampu LED yang tidak mengandung sinar UV, mengapa harus berjudi untuk masa tua?
Efek Kalor Lebih Minimal
Salah satu hal yang tentu pernah Anda alami ketika menyalakan lampu non-LED adalah ruangan yang terasa lebih panas dari biasanya. Di satu sisi, Anda membutuhkan penerangan yang memadai, tetapi di sisi lain, Anda justru merasa udara di sekitar menjadi gerah. Tahukah Anda, bahwa di balik hal tersebut, sesungguhnya lampu pijar konvensional hanya mengubah energi listrik menjadi energi cahaya sekitar 5% saja—sementara sisanya sebanyak 95% diubah menjadi kalor yang menyebabkan udara panas?
Pada lampu LED, tentu tetap ada efek kalor yang dihasilkan dari perubahan energi. Hanya saja, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan sumber penerangan konvensional lainnya seperti bohlam, lampu TL, dan sebagainya.
Efisiensi Tinggi
Seperti yang sedikit disinggung sebelumnya, efisiensi cahaya pada lampu LED lebih besar dibandingkan efek panas yang dihasilkan. Tidak tanggung-tanggung, penghematan energi yang ditawarkan oleh LED dapat mencapai 80 hingga 90 persen. Perbandingan yang sangat signifikan, bukan?
Efisiensi ini pula yang akan berdampak pada besarnya biaya listrik yang digunakan. Bahkan, penggunaan lampu LED terbukti dapat menurunkan cost hingga 50%. Maka dari itu, tidak heran jika pemerintah kota pun telah beralih mengganti lampu-lampu jalan dan kawasan publik dengan LED.
Daya Tahan Lebih Lama
Saat menggunakan bohlam atau pijar biasa, seberapa sering Anda menggantinya? Setiap berapa lama Anda harus membeli lampu baru untuk menerangi ruangan? Secara umum, lampu bohlam memiliki daya tahan sekitar 10.000 jam pemakaian. Artinya jika dinyalakan secara terus menerus setiap hari selama 24 jam, Anda perlu menggantinya setiap 1 tahun 2 bulan.
Di sisi lain, lampu LED mempunyai lifetime sekitar 50.000 jam pemakaian. Artinya, ketika Anda telah lima kali mengganti lampu bohlam biasa, Anda hanya baru mengganti satu kali lampu LED. Bila lampu hanya digunakan sekitar 10 jam per hari saja, lampu bahkan dapat bertahan mencapai 15 hingga 20 tahun ke depan.
Hemat Biaya
Bila dikerucutkan, hal paling menarik dari sebuah lampu LED bagi sebagian besar masyarakat bukanlah pada sisi kesehatan maupun dampaknya pada lingkungan, melainkan keuntungan dari segi finansial. Lampu dengan teknologi ini disebut-sebut lebih hemat dari segi biaya, padahal harga sebuah lampu LED berkualitas saja beberapa kali lipat dibandingkan lampu bohlam biasa.
Hal inilah yang perlu diluruskan. Penghematan biaya ini tentu bukan untuk jangka pendek, melainkan jangka panjang. Sebagai contoh, perhatikan ilustrasi berikut.
Sebuah lampu LED yang mengonsumsi daya 12 Watt menghasilkan penerangan yang sama dengan lampu pijar yang mengonsumsi daya 60 Watt. Masing-masing digunakan selama 10 jam setiap hari dengan TDL (Tarif Dasar Listrik) 900 VA adalah Rp1.352per kWh.
-
Harga listrik lampu LED
12W x 10h x 30 = 1.200 Wh = 3,6 kWh
3,6 kWh x 1.352 = 4.867,2
-
Harga listrik lampu pijar
60W x 10h x 30 = 18 kWh
18 kWh x 1.352 = 24.336
Nah, terlihat jelas bukan, perbandingan biaya berlangganan listrik yang dibebankan bila menggunakan lampu LED dan lampu pijar biasa?
Tips Memilih Lampu LED untuk Rumah
Kini, beragam produsen lampu LED menghadirkan berbagai produk terbaik untuk menjadi pilihan Anda. Bahkan, beberapa produsen pun menjualnya dengan harga yang sangat terjangkau—bahkan cenderung di bawah harga pasar yang justru mencurigakan dari segi kualitasnya.
Untuk itulah, jangan terlalu tergiur dengan merek-merek tertentu yang menawarkan harga murah. Agar tidak salah pilih dan justru kecewa di masa mendatang, berikut adalah tips yang bisa Anda gunakan dalam memilih lampu LED terbaik untuk hunian kesayangan.
Memahami Lumen
Sebelum lebih jauh membahas apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih lampu LED untuk rumah, Anda perlu memahami dulu konsep dasar lumen. Lumen merupakan besaran atau satuan yang digunakan untuk menentukan gelap atau terangnya cahaya. Semakin besar nilai lumen yang dihasilkan, semakin terang cahaya yang dipancarkan. Sebagai catatan, 1 Watt memiliki nilai 683 lumen dengan panjang gelombang cahaya 555 nm.
Nah, untuk deskripsi umum, berikut adalah kebutuhan intensitas cahaya di beberapa ruangan utama dalam sebuah hunian.
Halaman : 200 -400 lumen
Teras : 200 – 400 lumen
Ruang tamu : 500 – 800 lumen
Ruang keluarga : 500-800 lumen
Ruang makan : 400 – 700 lumen
Dapur : 250 – 400 lumen
Kamar : 400 – 600 lumen
Kamar mandi : 150 – 250 lumen
Mencocokkan dengan Aktivitas
Sepintas, cahaya lampu terlihat serupa. Padahal bila diperhatikan, ada perbedaan dari pendar yang dihasilkan dan memberikan pengaruh cukup signifikan bagi kenyamanan aktivitas Anda.
Bila Anda membutuhkan penerangan untuk bekerja misalnya, maka lampu dengan gelombang cahaya biru adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, gelombang cahaya biru dapat membantu Anda tetap fokus dan terjaga lantaran menghasilkan serotonin. Sementara itu, untuk kebutuhan istirahat, Anda sebaiknya memilih lampu dengan cahaya gelombang putih yang memproduksi melatonin sehingga membuat Anda lebih cepat untuk mengantuk dan tidur dengan lebih nyenyak.
Menyesuaikan Kebutuhan Ruangan
Di samping aktivitas yang dilakukan di masing-masing ruangan, Anda juga perlu mempertimbangkan luas beserta banyaknya bukaan dalam ruangan tersebut. Untuk ruangan yang memiliki bukaan (kaca) sehingga mendapat cukup banyak pencahayaan dari matahari, Anda tentu tidak perlu menggunakan lampu yang terlalu terang.
Pada dasarnya, masing-masing produsen pun memiliki beberapa kategori khusus untuk beberapa lokasi khusus. Secara umum, berikut adalah pilihan lampu untuk beberapa ruangan:
- Warm atau warm white : halaman, teras, ruang keluarga, ruang istirahat (kamar tidur)
- Cool white : ruang kerja, ruang tamu, dapur, kamar mandi
- Daylight : toko, studio
Pemilihan jenis lampu juga bisa menjadi pertimbangan lainnya. Sesuaikan apakah Anda membutuhkan lampu bohlam biasa, jenis layer, gantung, atau yang lainnya. Saat memilih jenis lampu ini, Anda juga bisa sekaligus menyesuaikan dengan interior ruangan sehingga estetika serta intensitas yang dibutuhkan sesuai.
Meneliti Lifetime
Masing-masing produk mempunyai lifetime yang berbeda. Beberapa ada yang memberikan waktu hidup hingga 50.000, beberapa lainnya juga ada yang memberikan 25.000 atau yang lainnya. Variasi ini tergantung dari pabrikan masing-masing.
Anda bisa memperhatikan lifetime ini pada kemasan lampu LED. Melalui ini, Anda pun dapat memprediksi berapa tahun kira-kira sampai Anda harus kembali mengganti lampu tersebut dengan lampu yang baru. Tentu saja, variasi harga juga mengikuti variasi lifetime yang diberikan. Meski begitu, melihat penggunaan dalam jangka panjang, jangan takut untuk mengeluarkan biaya sedikit lebih mahal di awal untuk kualitas penggunaan terbaik selama jangka waktu yang cukup panjang.
Memastikan Bahan Tidak Mudah Pecah
Kini, berbagai merek lampu LED baru semakin banyak bermunculan seperti berbagai produk dari Cina. Sebagai pesaing produsen lama, para produsen baru ini memberikan harga murah yang kerap menarik perhatian calon konsumen. Tentu saja, tidak seluruh produk dengan harga low budget ini memberikan kualitas yang baik.
Salah satunya adalah dari segi bahan penutup lampu LED. Bahan penutup ini harus dibuat tahan banting dari plastik terbaik sehingga meminimalkan terjadinya keretakan lampu dan meningkatkan segi safety. Masing-masing produsen pun boleh jadi menggunakan bahan dengan kualitas yang berbeda sehingga juga memberikan pengaruh terhadap harga yang ditawarkan.
Menanyakan Garansi
Jangan salah, beberapa produsen dan distributor ada yang berani memberikan garansi terhadap lampu LED yang dijualnya. Masa berlakunya pun berbeda, mulai dari yang hanya hitungan hari saja.
Anda bisa mempertimbangkan ketersediaan garansi pada produk yang akan dibeli, tetapi hal ini juga boleh jadi tidak terlalu berarti. Kenyataannya, banyak pula produk-produk berkualitas dari merek yang memang terkenal akan kredibilitasnya yang sudah teruji meski tidak memberikan garansi.
Menimbang Harga
Untuk urusan yang satu ini, jelas bahwa Anda perlu mempertimbangkannya dengan baik, Memang, harga lampu LED memang relatif lebih mahal dibandingkan harga lampu bohlam konvensional. Meski begitu, berikut beberapa hal yang perlu diingat terkait rupiah yang akan dikeluarkan untuk sebuah lampu LED.
- Investasi yang Anda lakukan di awal dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Seperti yang disampaikan tadi, secara general, lifetime lampu LED bahkan dapat mencapai 5 kali lipat lifetime lampu biasa. Beberapa produk bahkan dapat bertahan hingga 20 tahun.
- Besarnya daya yang digunakan pada lampu konvensional dan lampu LED berbeda. Bila biasanya Anda menggunakan lampu konvensional dengan besar daya 60 Watt, maka Anda tidak perlu membeli lampu LED dengan besar daya yang sama. Rata-rata, lumen yang dihasilkan dari 60 Watt lampu biasa setara dengan 8 hingga 12 Watt lampu LED.
- Biaya yang akan Anda keluarkan saat membayar tagihan listrik PLN dapat berkurang hingga setengahnya—bahkan lebih. Hal ini dipengaruhi oleh efisiensi lampu LED yang jauh lebih tinggi dibandingkan lampu bohlam konvensional.
Agar tak salah pilih, Anda bisa lebih dulu mencari tahu harga lampu LED dengan rasio lumen yang sama. Adapun beberapa merek yang sudah teruji kualitasnya dan patut Anda jadikan top consideration antara lain Phillips, Panasonic, Nexus, dan Shinyoku.
Menemukan Mitra yang Tepat
Tren penggunaan LED semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pula kesadaran masyarakat akan berbagai keuntungan lampu yang terdiri dari kumpulan dioda ini. Maka dari itu, peluang bisnis untuk bermain dalam pasar ini pun semakin meluas.
Importer.co.id merupakan pilihan mitra yang tepat bagi Anda yang ingin membeli lampu LED dalam jumlah yang besar. Kami telah menjalin kerja sama dengan berbagai usaha maupun distributor lainnya dalam menyediakan lampu LED untuk berbagai kebutuhan. Tidak hanya menyediakan lampu LED untuk kebutuhan rumahan, kami juga dapat membantu Anda menemukan lampu LED yang tepat sebagai penerang jalan, penerangan di pabrik yang membutuhkan spesifikasi lebih tinggi, dan lain-lain.
Sejak tahun 2014, Importer.co.id di bawah naungan PT. Sempurna Nilai Sukses telah menjadi perusahaan importir produk Cina yang profesional dan terpercaya. Kami menjalin kooperasi bagi berbagai pihak sekaligus membuka peluang usaha bagi para distributor dan supplier di Indonesia.
Tak hanya produk berkualitas dengan harga terjangkau, layanan juga menjadi keunggulan kami lainnya. Untuk lampu LED misalnya, selain produk Cina bermutu, kami juga dapat mengakomodasi kebutuhan Anda terkait lampu LED merek lainnya. Semua produk yang kami impor telah terjamin izinnya sehingga Anda tak perlu khawatir dengan legalitasnya.
Nah, bagi Anda yang membutuhkan mitra tepat untuk mengambil lampu LED dalam partai besar, jangan ragu menghubungi kami. Kami siap membantu Anda dengan lebih cepat melalui telepon atau WhatsApp di +62811158309. Selain itu, Anda juga bisa langsung mendatangi kami di kantor kami mulai hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 hingga 16.00 WIB di:
- Jalan Raya Mampang Prapatan No. 24D Jakarta Selatan
- Jalan Raya Kembang No. 72 PuriIndah Jakarta Barat
- Jalan Kesenian Blok J No. 15 Duren Sawit Jakarta Timur
Di samping lampu LED, kami menyediakan pula berbagai produk lain seperti lantai vinyl, elektronik, otomotif, rumput sintetis, perlengkapan bayi, tekstil, peralatan darurat mobil, marmer, granit, dan lain-lain. Seluruh produk berkualitas terbaik ini kami berikan untuk Anda dengan harga yang kompetitif.
