Menurut penelitian, tidur malam dalam kondisi lampu gelap memberikan lebih banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dibandingkan membiarkan lampu menyala dengan terang benderang. Sebuah studi juga mengungkapkan bahwa kualitas tidur seseorang dapat lebih nyenyak dan berkualitas. Namun, bagi orang yang justru tidak bisa tidur dalam kondisi gelap gulita, lampu tidur bisa jadi solusinya.
Lampu tidur memang masih menghasilkan sinar, tetapi pendarannya cukup redup. Setidaknya, intensitas cahaya yang rendah ini jauh lebih baik dibandingkan paparan lampu kamar yang begitu terang.
Meski belum diketahui secara pasti, tetapi hasil dari berbagai penelitian awal menemukan adanya hubungan melatonin dan cahaya lampu yang menimbulkan risiko kesehatan. Paling tidak, menggunakan lampu tidur dapat menurunkan risiko kanker (prostat, payudara, sel darah putih, dan lain-lain), meningkatkan relaksasi, meningkatkan imunitas, menurunkan badan, dan beberapa lainnya.
Memilih Lampu Tidur yang Tepat
Sepintas, memilih lampu tidur bukanlah perkara yang susah. Masih banyak anggapan bahwa pemilihan lampu tidur hanya berdasarkan bentuknya saja alias tidak lebih dari nilai estetika. Padahal, ada pula beberapa hal lain yang harus diperhatikan dalam memilih lampu tidur agar aktivitas beristirahat dapat maksimal.
Selaras dengan Interior
Hal yang paling mudah diamati tentu saja bentuk dari lampu. Sekarang, kreativitas pengrajin dan produsen semakin tinggi dan memberikan Anda semakin banyak pilihan gaya lampu tidur yang selaras dengan interior kamar kesayangan.
Lampu Meja
Seperti namanya, lampu tidur yang satu ini cukup diletakkan saja di atas meja (biasanya diletakkan di atas nakas atau night stand) yang berada di sebelah tempat tidur. Jenis lampu ini cenderung klasik, tetapi kini Anda bisa menemukan ratusan hingga ribuan model yang unik dan cantik.
Salah satu yang paling populer, ikonik, dan cukup vintage adalah lampu dengan model semacam lampion atau kipas Asia sebagai penutupnya. Anda pun bisa memilih jenis sumber tenaganya sesuai keinginan, mulai dari baterai hingga sambungan USB seperti berbagai model terkini. Bahkan, beberapa produk juga kini dilengkapi dengan pemutar musik sampai mengeluarkan wewangian tertentu.
Lampu Saklar
Boleh dibilang, inilah jenis lampu tidur yang paling sederhana. Ukurannya relatif kecil dengan bentuknya yang sangat bervariasi. Harga yang ditawarkan untuk satuannya pun bisa diperoleh dengan sangat terjangkau, sesuai keunikan rupa, bahan, serta desain lampunya sendiri.
Untuk instalasinya sendiri sangatlah mudah. Anda hanya perlu memasangnya pada steker. Beberapa lampu tidur model ini masih dilengkapi dengan pilihan switch, beberapa lainnya dapat segera menyala begitu kedua kakinya terhubung pada steker tanpa harus menekan tombol yang lain. Selain itu, beberapa produsen juga membuat lampu ini dengan menggunakan sensor cahaya, sehingga begitu lampu utama dengan intensitas tinggi menyala, maka otomatis lampu akan padam—pun sebaliknya.
Lampu Tempel
Nah, lampu yang satu ini juga cukup klasik. Beberapa modelnya akan mengingatkan Anda pada sisi penerangan di masa lampau dan kuno yang begitu khas tetapi juga apik dalam waktu yang bersamaan. Walau begitu, kini telah banyak desain lain yang lebih modern dan sesuai selera Anda.
Lampu tempel yang dulu memang cenderung memiliki instalasi yang sedikit rumit karena harus tetap dapat menempel di dinding. Namun, sekarang sudah banyak lampu tempel dengan massa yang cukup ringan dan dapat dipasang hanya dengan tape berperekat atau bahkan menggunakan sebuah pengait khusus seperti paku yang kuat. Anda pun tidak perlu lagi bingung soal kabel karena sudah banyak pula lampu tidur jenis ini yang memakai baterai dan hanya membutuhkan Anda untuk menekan switch.
Lampu Lantai
Lampu tidur yang juga kerap disebut sebagai standing night lamp ini memberi kesan yang cukup bergaya dan fashionable. Tidak lupa, kesan mewah pun juga menjadi bagian tak terpisahkan dari penerangan jenis ini. Biasanya, orang yang menginginkan sentuhan impresi elegan pada ruangannya menempatkan sebuah lampu lantai.
Berbeda dari beberapa jenis lampu sebelumnya, lampu lantai justru berada dalam jarak yang relatif tidak terlalu dekat dari ranjang. Biasanya lampu ini diletakkan di sudut ruangan. Bila dilihat dari sisi kepraktisannya, boleh dibilang sebetulnya lampu lantai tidak terlalu praktis. Pasalnya, Anda harus lebih dulu mendekat untuk mematikan atau menyalakan lampu.
Sesuai dengan Ukuran
Pada dasarnya, komposisi ruangan adalah detail yang tidak boleh Anda abaikan untuk menimbulkan kenyamanan tertentu. Maka dari itu, perhatikan ukuran lampu tidur yang akan dipilih dengan ruangan yang tersedia untuk meletakkannya—baik di meja, sudut ruangan, atau tempat strategis lainnya.
Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan sejauh mana cahaya ingin dapat menerangi—walau tentu saja intensitasnya tidak terlalu tinggi mengingat fungsinya sebagai lampu tidur. Lampu yang memiliki ukuran bohlam lebih besar dan bahan penutup yang tidak terlalu rapat menaungi pancaran sinar akan membuat cahayanya dapat tersebar lebih luas. Selain itu, pertimbangkan pula berat dan ringannya lampu yang akan dipilih sehingga tidak mudah berpindah tempat apalagi hingga jatuh bilamana tersenggol, terkena getaran, dan sebagainya.
Warna yang Tepat
Karena tujuannya adalah untuk meminimalkan cahaya sehingga membuat tidur lebih nyenyak, maka sesungguhnya putih bukanlah warna yang tepat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, warna yang lebih remang akan membantu suasana tidur menjadi lebih mudah dan nyenyak. Anda bisa menggunakan lampu berwarna kuning, biru, atau sebagainya yang tidak terlalu terang.
Namun, Anda juga bisa mengakali dengan jenis kap lampu tidur yang dipilih. Beberapa kap memungkinkan Anda tetap menggunakan cahaya dengan intensitas yang cukup tinggi lantaran bahan penutup yang mampu untuk memberikan filter tertentu.
Kebutuhan Daya yang Pas
Tahukah Anda bahwa beban listrik terbesar sesungguhnya terjadi pada malam hari? Maka dari itu, jangan heran jika justru penyedotan listrik paling banyak terjadi di jam ketika Anda justru beristirahat.
Agar tidur nyaman dan tidak menambah beban pikiran untuk urusan kantong, pilihlah lampu hemat energi. Lampu LED (Light Emitting Diode) mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan lampu konvensional lainnya. Sebagai gambaran, bila lampu biasa membutuhkan daya sebesar 60 Watt, maka sebuah lampu LED berukuran 8 hingga 12 Watt dapat memberikan intensitas pencahayaan yang serupa. Jadi lebih hemat di ongkos, bukan?
Kelengkapan Fitur
Menyikapi keinginan konsumen yang semakin beragam, produsen pun menghadirkan beragam variasi fitur yang ada pada lampu tidur produksi mereka. Anda pun bisa memilih mana saja fitur yang dibutuhkan untuk menunjang kualitas tidur.
Paling tidak, Anda bisa memilih lampu tidur yang menyediakan pengaturan intensitas cahaya yang akan dihasilkan. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, bila Anda masih harus membaca sebelum tidur, Anda bisa mengatur cahaya sehingga menjadi lebih terang dan tidak merusak mata. Setelah itu, Anda bisa kembali menguranginya jika hendak tidur.
Instalasi Lampu Tidur yang Pas
Tidak hanya sekadar memilih lampu tidur dengan tepat, urusan instalasi juga akan berpengaruh terhadap kenyamanan Anda selagi tidur. Karena itu, pastikan Anda memasang lampu tidur pada posisi yang strategis.
Bila Anda akan menempatkannya di nakas samping tempat tidur, pastikan Anda tidak meletakkannya terlalu dekat dengan tempat tidur. Jarak yang pendek antara lampu dan mata Anda hanya akan mengganggu dan justru membuat Anda menjadi lebih susah untuk tidur. Belum lagi, efek panas yang dihasilkan (terutama jika bukan menggunakan bahan LED) akan membuat tidur Anda jadi semakin terganggu.
Anda bisa pula menempatkannya pada bagian bed head seperti yang banyak diaplikasikan di kawasan perhotelan. Cahaya lembut dan temaramnya terasa begitu dekat tetapi tidak sampai mengganggu waktu istirahat Anda. Tombol saklarnya pun biasanya diletakkan tidak terlalu jauh dari tempat tidur—masih dalam jangkauan tangan—sehingga lebih mudah bagi Anda untuk menyalakan atau mematikannya.
Selain itu, boleh juga Anda meletakkan lampu tidur berada agak jauh dari tempat tidur jika modelnya memungkinkan seperti standing lamp. Model seperti ini memang fungsinya juga untuk dekorasi dan lebih cocok untuk menempati posisi kosong tertentu di sebuah sudut ruangan untuk menyeimbangkan komposisi.
Memakai Lampu Tidur dengan Hemat
Setelah menemukan model lampu tidur yang tepat untuk menemani istirahat malam Anda, jangan lupa untuk mempertimbangkan penggunaan daya yang digunakan. Meski terlihat tidak terlalu menyala seperti lampu bohlam putih untuk ruangan dan aktivitas normal lainnya, jangan lengah dengan besar daya yang digunakan.
Sebelum membahas mengenai formula perhitungan, Anda harus lebih dulu memahami konsep lumen dan luks. Lumen merupakan satuan yang mendeskripsikan terang gelapnya cahaya. Sementara itu, lux merupakan satuan lumen per meter persegi. Lux inilah yang merupakan nilai representasi intensitas cahaya yang diterima oleh mata manusia. Dalam pengukuran, lux diterapkan untuk pencahayaan lampu—baik rumah maupun jalan—dan seberapa luas cahaya tersebut dapat menerangi sebuah bidang tertentu.
Masing-masing ruangan dan aktivitas pun membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda. Untuk lampu tidur misalnya, besar luks yang dibutuhkan hanyalah berkisar di angka 120 hingga 250 saja.
Lantas, bagaimana cara untuk mengubah dari nilai lumen ke dalam bentuk watt yang lebih digunakan untuk membeli lampu di pasaran? Anda bisa menggunakan sebuah formula yang membutuhkan beberapa faktor, seperti besarnya luas penampang, light loss factor, dan lain-lain. Agar lebih mudah, setidaknya Anda bisa menggunakan pendekatan berikut ini.
| Tipe Lampu | Jumlah lumens/watt |
| Tungsten | 12.5 – 17.5 lm/watt |
| Halogen | 16 – 24 lm/watt |
| Fluorescent | 45 – 75 lm/watt |
| Metal Halida | 75 – 100 lm/watt |
| LED | 80 – 100 lm/watt |
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai intensitas cahaya terbesar di setiap Watt ada pada jenis lampu LED. Hal ini pun menunjukkan nilai efisiensi pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu LED jauh lebih besar dibandingkan lampu pijar, TL, dan lain-lain. Dengan demikian, Anda pun akan lebih berhemat dalam biaya penggunaan listriknya.
Agar lebih jelas, perhatikan ilustrasi berikut.
Misal Anda akan membutuhkan 200 luks untuk lampu tidur. Dengan menggunakan batas atas 100 untuk LED, artinya Anda hanya akan membutuhkan 2W. Sementara itu bila menggunakan lampu pijar standar dengan batas atas 17.5, maka Anda membutuhkan 11,5W.
Bila lama penggunaan lampu tidur setiap hari adalah 5 jam dengan TDL (Tarif Dasar Listrik) Rp1.352 per kWh, maka:
- Lampu LED
Total daya selama satu bulan : 2W x 5h x 30 = 300 Watt = 0,3 kWh
Biaya listrik selama satu bulan : 0,3 kW x 1.352 = Rp405,6
- Lampu pijar
Total daya selama satu bulan : 11,5W x 5h x 30 = 1.725 Watt = 1,752 kWh
Biaya listrik selama satu bulan : 1,752 kW x 1.352 = Rp2.368,704
Berdasarkan ilustrasi ini, Anda bisa melihat bukan, perbandingan efisiensi daya berikut biaya berlangganan listrik PLN yang dihasilkan antara lampu LED dan lampu pijar yang biasa digunakan?
Karena itulah, lampu LED pun semakin banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari lampu penerangan jalan hingga lampu tidur. Pemangkasan harga yang bahkan mencapai lebih dari lima puluh persen adalah alasan utama di samping sifatnya yang juga lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan tubuh.
Menariknya lagi, lampu berbahan semikonduktor ini juga memiliki cukup banyak variasi warna selain putih, yakni kuning, merah, biru, dan hijau dengan intensitas yang berbeda-beda. Warna-warna ini pun sangat cocok bukan, untuk digunakan sebagai lampu tidur yang membutuhkan penerangan remang?
Selain menggunakan LED tunggal, kini ada banyak pula produsen yang menghadirkan produk-produk lampu tidur dengan sensor cahaya sederhana seperti LDR. Sensor ini secara otomatis bekerja sesuai dengan intensitas cahaya di sekelilingnya.
Bila dalam sebuah ruangan intensitas cahaya yang diterima kurang dari ambang batas (threshold), maka secara otomatis lampu tidur akan menyala. Sebaliknya, bila ruangan sedang terang karena pendaran cahaya lampu utama maupun sinar matahari yang menerobos dan berada lebih dari ambang batas yang ditentukan, maka lampu tidur secara otomatis akan padam. Otomatisasi ini tentu lebih memudahkan sebab Anda tidak dipusingkan dengan pengaturan on dan off, bukan?
Lebih lanjut, dengan adanya sistem ini, Anda pun tak perlu khawatir dengan tagihan listrik yang membengkak di penghujung bulan. Hanya saja, untuk jenis lampu seperti ini biasanya tidak dibarengi dengan fitur dimmer alias pengaturan intensitas cahaya secara manual (low, normal, high).
Pusat Lampu Tidur Berkualitas
Importer.co.id merupakan pusat penjualan barang-barang Cina impor dengan kualitas terbaik dan harga bersaing. Berada di bawah naungan PT. Sempurna Nilai Sukses sebagai perusahaan importir yang sudah berpengalaman dan terdaftar di Departemen Hukum dan HAM Indonesia, kami menyediakan berbagai produk bermutu tinggi bagi Anda yang ingin membeli lampu tidur dalam partai besar.
Kami terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai distributor maupun supplier di seluruh Indonesia. Setiap produk akan disurvei terlebih dahulu di pabrik asal sebelum dikirim ke Indonesia sehingga jaminan kualitas tidak perlu diragukan. Kami pun akan mengirimkan borongan pesanan menuju gudang atau tempat usaha Anda dengan cepat dan transparan.
Kami mempunyai berbagai pilihan lampu tidur berkualitas dengan harga murah. Bila barang spesifik yang Anda cari tidak ada dalam katalog kami, jangan khawatir. Kami tetap dapat membantu Anda menemukan produk yang diinginkan.
Di samping lampu tidur, kami juga menyediakan beragam produk Cina berkualitas lainnya seperti lampu LED, rumput sintetis, lantai vinyl, karpet, barang elektronik, hingga tekstil dan mesin-mesin berat.
Jangan ragu untuk berkonsultasi. Untuk layanan lebih cepat, Anda bisa menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon di nomor 0811158309. Bila ingin berkunjung langsung, Anda bisa datang ke alamat kami di Jalan Mampang Prpt. No. 24 Jakarta Selatan.
