Melirik Bisnis Barang Impor Yang Menguntungkan Dan Cara Memulainya

Melirik Bisnis Barang Impor Yang Menguntungkan Dan Cara Memulainya

Pada era saat ini, dimana teknologi informasi sudah berkembang dengan sangat jauh, jangan sampai kita menjadi penonton saja di tengah banyaknya orang yang memulai dan menjalankan bisnis yang menguntungkan. Bagi orang Indonesia sendiri, menjadi pebisnis mungkin tidak menjadi cita-cita banyak orang. Padahal, dari pintu inilah banyak orang yang terbukti sukses. Mulai tua hingga muda, bahkan para pelajar dan mahasiswa pun bisa menjadi pebisnis yang sukses.

Peluang bisnis pada tahun ini makin terbuka lebar, terlebih saat kita ada di era perdagangan bebas. Maka saatnya kita bergerak dan tidak lagi menjadi penonton. Salah satu bisnis yang pantas untuk digeluti adalah bisnis yang menguntungkan dalam bidang impor China. Begitu mendengarnya, banyak yang meremehkan.

Padahal jika tahu berapa keuntungan dari bisnis ini, maka kita akan terheran-heran. Lagipula, cara memulainya sangat mudah, tidak perlu sampai harus ke negara China untuk cari barang, nego, dan mengurus perijinannya.

Cara Memulai Bisnis Yang Menguntungkan Dari Impor Barang

  1. Hilangkan mindset bahwa bisnis impor itu rumit

Jika kita mendengar kata “perdagangan internasional”, maka kesannya akan rumit dan sulit. Padahal mudah saja untuk memulai dan menjalankannya. Memang dalam hal ini kita akan melibatkan banyak pihak, butuh komunikasi, dan juga memahami peraturan antar negara. Namun, jika sudah terjun langsung, maka bisnis impor ini bisa jadi satu peluang bisnis yang menguntungkan.

Terlebih dahulu, mari kita pahami apa yang dimaksud dengan bisnis impor. Bisnis ini merupakan kegiatan memasukkan barang ke dalam wilayah pabean Republik Indonesia. Wilayah ini meliputi wilayah udara, laut, dan juga darat yang masuk ke dalam zona ekonomi eksklusif serta landas continental negara.

Bisa dikatakan bahwa segala yang berhubungan dengan memasukkan barang ke wilayah Indonesia disebut dengan import. Meskipun barang tersebut hanya berupa 10 sepatu, tetap disebut dengan istilah impor.

  1. Mencari barang lewat supplier

Kita tak perlu datang ke negara China untuk menjadi distributor barang impor. Cukup mencari supplier yang bisa membantu mendapat barang yang diinginkan. Keberadaan supplier ini sangat membantu dalam memulai bisnis impor ini sejak awal.

  1. Ketahui cara pembayarannya

Jika sudah ketemu supplier, dan barang yang diminati, maka saatnya mencari kesepakatan harga. Selain itu, ketahui pula cara pembayarannya. Caranya bisa berupa pembayaran lewat cash atau tunai, barter, dan juga berbagai cara lainnya.

Jika sang importer membayar lewat L/C, maka ia harus membuka Letter of Credit di Bank devisa. Caranya dengan melampirkan Purchase Order atau PO dari barang yang diimpor. Setelah itu, maka Bank devisa yang ada di Indonesia akan mengontak Bank Luar negeri tersebut agar menghubungi sang supplier. Selanjutnya membuat perjanjian sesuai dengan kesepakatan bersama dalam L/C.

Ketika cara pembayaran sudah disepakati, beserta perjanjian perdagangan atau term of trade, maka saatnya supplier menyiapkan barang yang dipesan importer. Barang tersebut akan diangkut ke pelabuhan negara supplier dan diangkut ke pelabuhan di Indonesia. Jika sudah demikian, maka bisnis yang menguntungkan yang dirintis sudah mencapai setengah jalan.

  1. Pengurusan dokumen

Setelah semua langkah tersebut, maka supplier menyiapkan dan mengirimkan kepada si importer dokumen of Lading (B/L) melalui faksimili atau email, beserta invoice, packing list, serta dokumen legal pendukung lainnya. Bahkan jika dibutuhkan, maka harus pula disertai sertifikat karantina, form E, form D, dan sebagainya.

  1. Pembuatan PIB (Pengajuan Impor Barang)

Menurut dokumen yang dikirim oleh supplier, maka importer dapat mengajukan PIB. Jika modul PIB sudah ada di tangan, serta EDI system sendiri sudah ada, maka sang importer bisa mengirimkan sendiri dokumen PIB. Jika tak punya PIB dan EDI, maka sang importer harus menggunakan jasa Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan atau PPJK. Langkah ini sangat penting untuk proses input dan pengiriman PIB.

Berdasarkan PIB yang dibuat, maka importer bisa tahu jumlah bea masuk, PPH, dan juga pajak-pajak lain yang harus di bayarkan olehnya. Dokumen yang diminta dalam PIB, wajib disediakan.

Jika sudah demikian, mak saatnya membayarkan pajak dan Penerimaan Luar Negeri atau PNPB yang dikirim ke Bank Devisa. Pihak bank lalu akan mengirim data ke sistem SKP atau Sistem Komputer Pelayanan Bea dan Cukai, melalui cara online, dengan memanfaatkan PDE atau pertukaran Data Elektronik.

PIB yang sudah di kirim ke SKP bea dan cukai melalui media PDE. Proses ini akan sedikit rumit, hingga SPPB diterbitkan yang akan dicetak melalui modul PIB. Meskipun utuk mengurus dokumen ini agak ribet, namun harus ditempuh untuk memulai bisnis yang menguntungkan. yang namanya bisnis sukses itu tak ada yang mudah.

Selanjutnya, barang bisa dikeluarkan dengan menunjukkan atau melampirkan dokumen asli serta SPPB. Jika merasa sulit untuk mengurus segala hal yang terkesan rumit tersebut, maka bisa bergabung di Importer.co.id, cara mudah untuk menjadi importer barang yang murah dari China. Sudah terbukti bahwa dengan jadi agen atau distributor barang impor dari China ini, bisa membuka bisnis yang menguntungkan dan sukses.

Check Also

Mengapa Harus Pilih Atap Aluminium untuk Proyek Anda?

Atap aluminium sudah menjadi populer di antara kalangan para kontraktor. Atap tersebut juga banyak diminati …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.