Sebenarnya banyak sekali peluang usaha yang bisa kita tekuni. Namun, terkadang kita tidak terlalu peka terhadap peluang dalam berbagai kondisi persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Karena setiap perkembangan pasti ada peluang tetapi tergantung kepekaan kita terhadap kondisi tersebut dan cara kita meresponnya. Untuk itu kita akan bahas kiat-kiat atau cara jadi reseller.
Setiap hal yang terjadi memiliki cara penanganan yang berbeda-beda. Peka terhadap situasi yang mudah berubah dan berkembang adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha dan pembisnis. Jika kita hidup di jaman yang semakin modern dan maju dari segi teknologi serta informasi, maka kita mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada.
Meskipun bidang yang kita tekuni tidak di bidang IT tetapi sebuah usaha merupakan layanan kebutuhan masyarakat untuk mempermudah dalam menjalani kehidupan dengan barang kita.
Jadi sebaik mungkin kita memiliki barang yang bagus dan berkualitas baik serta harga mudah dijangkau oleh masyarakat dengan sistem penjualan yang memanfaatkan teknologi modern. Salah satu usaha untuk menyediakan barang kebutuhan masyarakat yaitu menjadi reseller.
Reseller meskipun mengambil barang dari supplier juga harus memperhatikan kualitas barangnya dan harga. Karena barang yang akan ditawarkan harus memiliki potensi penjualan tinggi dan barang yang sedang dibutuhkan masyarakat.
Jika barang itu sangat diperlukan masyarakat seberapa mahal pun akan dibeli karena faktor kebutuhan mendesak. Apalagi kalau barang yang dibutuhkan itu harganya murah pasti akan cepat habis terjual. Namun, perlu diperhatikan bahwa terkadang menjadi reseller barang murah diragukan kualitas barangnya oleh pembeli.
Oleh karena itu, jika Anda menjadi reseller barang murah agar tetap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat harus benar-benar menjaga kualitas barangnya. Berbeda jika barang yang dijual dengan harga murah barang dari China.
Meskipun harganya murah tetapi kepercayaan masyarakat terhadap kualitas barang import China masih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat menjadi reseller barang murah agar omzet yang didapatkan berlimpah. Simak lebih dalam yuk.
Pentingnya Mengetahui Kiat-kita atau Cara Jadi Reseller Barang Murah
Reseller merupakan salah satu jenis pekerjaan yang paling mudah, cepat dan dapat dilakukan oleb siapa saja. Pada tahun 2016 banyak sekali jenis produk reseller yang ditawarkan seperti produk elektronik, fashion, obat herbal dan peralatan kosmetik.
Semua barang yang ditawarkan beragam harganya dari yang murah sampai yang paling mahal. Reseller begitu peka dalam memahami kebutuhan masyarakat dari tingkatan ekonomi setiap orang sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi meskipun tingkat kualitas barang pun berbeda.
Namun, bukan berarti barang murah kualitasnya jelek. Masih banyak barang murah yang kualitasnya bagus, contohnya barang buatan China. China menjual barang murah di negara lain bukan berarti kualitasnya jelek.
Barang China yang dijual murah karena dalam proses produksi sampai perijinan penjualan dipermudah pemerintahnya. Oleh karena itu penting jika Anda menjadi reseller barang murah untuk mengetahui kiat-kiat menjadi reseller yang cerdas dan bisa menghasilkan omzet yang besar.
Cara Jadi Reseller Barang Murah untuk Omzet Berlimpah
Setelah Anda memiliki peluang menjadi reseller barang murah. Apa saja kiat-kiat menjadi reseller? Mungkin Anda yang belum berpengalaman di bidang usaha dan bisnis akan kebingungan cara menjadi reseller yang cerdas dan handal.
Apalagi barang yang Anda tawarkan harganya murah, mungkin tidak semua orang suka dengan barang murah karena khawatir kualitasnya kurang bagus dan modelnya barang klasik. Oleh karena itu, Anda perlu kiat-kiat khusus agar barang yang ditawarkan tetap laris dipasaran meskipun harganya murah.
Ada beberapa kiat-kiat menjadi reseller barang murah sebagai berikut.
12 Cara Jadi Reseller barang murah untuk pemula
- Pelajari tentang produk Anda, kelebihan dan kekurangan produk.
- Buatlah website sendiri yang mengulas sisi yang belum ada atau kekhasan produk Anda.
- Berikan layanan cepat dan ramah dan professional.
- Tambahkan informasi pendukung untuk produk Anda.
- Lakukan iklan di berbagai tempat ( iklan baris, forum, social network, pay per click, dll) yang belum dilakukan oleh pesaing Anda.
- Lakukan kegiatan yang proaktif.
- Lakukan inovasi dan evaluasi dari produk dan selama penjualan Anda.
- Memiliki semangat tinggi, rasa optimis harus terusb dipupuk, dan keyakinan bahwa sukses bisa dimiliki oleh siapa saja asalkan bersungguh-sungguh.
- Pengemasan produk yang unik dan bagus.
- Promosi dengan kata-kata menarik dan menyebabkan timbul rasa penasaran bagi yang membaca.
- Menghindari marketplace atau bisa juga ambil dari marketplace termurah jual ke marketplace lain.
- Manfaatkan media sosial, apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini, medsos seperti Instagram (IG), Facebook (FB), tiktok, youtube dan masih banyak lagi.
Alasan mengapa reseller barang murah harus menghindari marketplace
-
Marketplace = perang harga dan reputasi.
Di dalam marketplace persaingan harga bagi pembisnis besar demi memenangkan persaingan dengan banting harga semurah-murahnya. Tujuan banting harga ini untuk meningkatkan jumlah penjualan, meskipun keuntungan yang diperoleh sedikit tetapi penjualannya kan meningkat.
Sementara Anda sebagai reseller barang murah tidak mungkin menurunkan harga di bawah pesaing Anda karena itu akan mematikan keuntungan Anda.
-
Keuntungan yang paling penting
Seorang reseller mengandalkan harga penjualan barang jika harganya terlalu murah hanya untuk bersaing di marketplace maka akan sangat rugi. Oleh karena itu, reseller sebaiknya jangan bermain harga di marketplace akan kecil dapat untungnya karena persaingan harga yang ketat.
Reseller Apa Yang Laris?
Tidak dapat dipungkiri pandemi saat ini sangat berefek pada perkekonomian, tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia. Untuk itu diperlukan sebuah strategi atau rencana untuk mengahadapi pandemi ini. Salah satunya menjadi seorang reseller.
Nah, produk apa saja yang saat ini laku di pasaran? Berikut 10 produk yang paling laku di saat pandemi
- Baju Tidur
- Mainan anak
- Makanan
- Baju hangat
- Herbal
- Madu
- Buah-buahan
- Kaos Harian
- lantai vinyl
- Perkakas
10 produk tersebut di riset berdasarkan yang paling laku di marketplace, tinggal kamu mencari distributor yang tepat dan harga bersaing. Jadi reseller apa yang paling menguntungkan? Pastinya yang tidak keluar modal, barang murah dan laku.
Apa dan Bagaimana Tugas Reseller?
Kalo jaman dulu reseller bisa dikatakan sebagai makelar, seiringnya jaman aturan mainnya di berubah begitu namanya. Reseller sendiri adalah membantu menjual produk orang lain. Tanpa gaji tentunya, sekedar mengambil profit atau kuntungan dari produk yang di jual.
Umumnya reseller akan melakukan stock barang, namun seiringnya jaman banyak reseller saat ini tidak perlu menyetok barang karena para supplier atau distributor memberikan informasi seputar stock barang yang tersedia.
Menjadi reseller sekrang ini hanya tinggal kemauan dan keuletan dalam melihat kebutuhan pasar. Jangan karena barang A laku keras trus kamu jadi ikut-ikutan menjualnya karena hanya bertahan sementara.
Lebih baik barang yang memang sudah kamu kuasai pengetahuan produknya agar menjualnya juga menjadi mudah.
Berapa persen Komisi Untuk Reseller?
Range persentase seorang reseller dari supplier atau distributor di kisaran 10 – 40%. Namun di angka 30% juga sudah cukup menggiurkan. Biasanya supplier atau distributor sudah menentukan agar terjadi kesimbangan harga dipasaran.
Kelebihan dan Kekurangan Reseller?
Kelebihan : Tidak bergantung pada satu produsen. Misalkan anda ingin menjual lantai vinyl, anda dapat mencari beberapa supplier atau distributor untuk membandingkan harga, kualitas dan persentase yang di dapat. Saat ini sudah banyak reseller yang tidak harus stock barang karena informasi dari supplier atau distributor yang selalu update perihal stock barang yang tersedia. Apalagi dengan adanya aplikasi khusus reseller atau menggunakan whatsapp group. Selain itu reseller dapat menyesuaikan sendiri profit yang diinginkan dan lebih mudah mengembangkan usahanya karena tidak berpatok pada satu produsen.
Kekurangan : Dulu seorang reseller membutuhkan biaya yang agak besar karena harus membeli barang terlebih dahulu untuk mempunyai stock yang cukup. Belum lagi harus mneyediakan tempat sebagai penyimpanan barang. Penyusutan barang akibat sudah kurang laku atau karena tempat yang kurang memadai. Yang terakhir seorang reseller menyusun banyak hal, mulai dari cek stock barang, memasarkan, melayani konsumen, pengemasanm pengiriman sampai pada komplainan konsumen semua di handle sendiri.
