Cahaya menjadi bagian yang terpenting dalam rumah. Tidak hanya sebagai sumber penerangan, tetapi juga dapat dijadikan penghias ruangan. Dalam hal ini, kepandaian dalam memilih lampu agar sesuai interiorlah yang dibutuhkan. Karena itu, sebelum membeli, ada baiknya Anda mengetahui lebih dulu jenis lampu yang banyak beredar di pasaran sesuai dengan tingkat cahaya yang dihasilkan serta keamanan yang ditimbulkan.
Jenis Lampu Bohlam
Lampu bohlam pertama kali ditemukan oleh Thomas Alfa Edison. Lampu ini menggunakan filamen tungsten yang berisi gas nitrogen, argon, kripton, dan hidrogen. Filamen inilah yang nantinya dapat memancarkan cahaya setelah dialiri arus listrik. Lampu bohlam menjadi incaran masyarakat karena harganya lebih terjangkau dengan kehangatan yang terpancar dari cahayanya. Akan tetapi, lampu ini hanya dapat berumur 1000 jam atau rata-rata 10 jam dalam sehari semalam dan harus diganti dalam kurun waktu 3-4 bulan.
Jenis Lampu Neon atau Fluorescent
Menjadi generasi penerus dari lampu bohlam, lampu neon atau biasa disebut lampu TL dikembangkan sejak tahun 1980. Alat penerangan ini memanfaatkan tenaga elektrik untuk merangsang penguapan merkuri dalam tabung sehingga menghasilkan gelombang ultraviolet. Proses tersebut menyebabkan fosfor yang berfungsi meradiasi warna putih berpendar dan menghasilkan cahaya yang menerangi ruangan.
Meskipun lampu neon mampu menghasilkan cahaya yang terang, tetapi menurut kesehatan, jenis lampu ini tidak baik untuk tubuh. Menurut Helen Walls dari Australian National University, terkena radiasi dari lampu neon dapat meningkatkan risiko terkena katarak 2-12% saat usia 50 tahun.
Umur lampu TL biasanya 15.000 jam atau kurang lebih selama 10 tahun. Harganya sedikit lebih mahal dibanding bohlam biasa, tetapi lebih irit energi.
Jenis Lampu Neon Kompak atau CFL (Compact Fluorescent Ligths)
Lampu CFL merupakan perpaduan antara bohlam dengan lampu neon. Bentuknya yang kecil dan bulat, menyerupai bohlam pijar biasa. Akan tetapi, tenaga yang dipakai tidak lagi panas yang mengaliri filamen, melainkan tenaga elektrik yang ada pada lampu neon. Lampu ini dapat bertahan hingga tujuh tahun dengan pemakaian rata-rata 10 jam per hari.
Dari segi kesehatan, Menurut McGowan, CFL dengan tingkat temperatur cahaya 2700 – 3000 Kelvin tergolong lampu yang ramah untuk tubuh dan kesehatan mata, meskipun terkandung merkuri di dalamnya.
Jenis Lampu LED (Light Emitting Diode)
Lampu LED atau light emitting diode merupakan sirkuit semikonduktor yang dapat memancarkan cahaya. Namun, berbeda dengan bohlam yang harus dipijarkan terlebih dahulu untuk menghasilkan energi atau lampu neon yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED menghasilkan cahaya melalui aliran listrik tanpa menimbulkan panas.
Di pasaran, ada beragam motif dan bentuk lampu LED, mulai dari warna pencahayaan yang berbeda hingga motif unik untuk menghias ruangan. Dari segi kesehatan pun, lampu LED lebih baik untuk kesehatan mata dan tubuh.
Hybrid Halogen CFL
Kombinasi dari tiga teknologi yang ada pada lampu CFL, halogen, dan pijar dapat menghasilkan jenis lampu baru yaitu hybrid halogen CFL atau dikenal lampu bohlam hybrid. Ukurannya tergolong kecil seperti lampu bohlam umumnya. Akan tetapi, cahaya yang dihasilkan lebih besar dan terang. Cahaya yang dikeluarkan pun lebih ramah terhadap lingkungan, tidak menyilaukan mata dengan pancaran radiasi yang sesuai. Hal tersebut terbukti dengan adanya sertifikat keamanan cahaya yang dihasilkan oleh Environmental Protection Agency dan US Department of Energy.
Lima jenis lampu tersebut bisa Anda dapatkan di importer.co.id. Untuk Anda yang sedang memiliki bisnis baik perumahan maupun kos, cocok bila membeli dalam partai besar dengan pemesanan minimal 1 kontainer klik di sini. Segera hubungi sebelum kehabisan.
One comment
Pingback: 4 Alasan Mengapa Lampu Downlight Kian Populer pada Hunian