Bisnis perdagangan membutuhkan ketelitian, pengetahuan soal karakterisitik produk, dan tentunya urusan keuangan. Satu hal yang biasanya cukup membingungkan adalah bagaimana cara menentukan harga jual barang. Tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini turut menentukan seberapa laku produk Anda saat dilepas ke pasaran.
Menemukan Suplier Terbaik
Jika saat ini Anda menggeluti bisnis percetakan atau jual beli kertas, ada baiknya mencoba mendatangkan barang dari luar negeri. Caranya mudah, yakni dengan menggunakan jasa perusahaan importir, seperti importer.co. Importer.co memiliki banyak koneksi supplier untuk berbagai barang keperluan industri, termasuk produk-produk kertas, seperti kertas art paper.
Memiliki jajaran pelaku industri manufaktur terbaik di dunia, China dikenal mampu menghasilkan produk-produk murah berkualitas. Karenanya, banyak perusahaan multinasional yang memercayakan produksinya di Negeri Tirai Bambu. Dan alasan ini pula yang membuat importer.co menjalin kerjasama dengan sejumlah pabrikan China untuk mendatangkan produknya ke Tanah Air. Jadi, jika Anda menginginkan supplier unggulan yang menawarkan harga kertas art paper menarik, percayakan pada importer.co.
Menghitung Biaya Total
Sebelum menentukan harga jual, Anda perlu mengetahui berapa jumlah modal yang dikeluarkan. Berarti perlu menghitung besaran dana pembelian kertas art paper dari supplier. Mulai dari harga beli produk, hingga biaya pengiriman. Apabila Anda berencana mengemas ulang produk tersebut, berarti perlu dihitung juga berapa besar biayanya. Selanjutnya barulah Anda bisa menentukan jumlah keseluruhan biaya pembelian kertas art paper.
Setelah mengetahui total pengeluaran, selanjutnya Anda perlu membaginya hingga menemukan biaya per unit. Sebagai contoh, Anda membeli 20 rim (10000 lembar) kertas art paper ukuran A4 dengan biaya total sebesar Rp2.000.000,-. Maka perhitungannya adalah Rp2.000.000,- dibagi 10.000, sehingga harga kertas art paper per lembar adalah Rp200,-. Berdasarkan nominal ini, Anda bisa mematok harga jual kertas art paper, baik tiap lembar maupun tiap kemasan.
Menentukan Harga Kertas Art Paper
Setidaknya ada 2 cara paling mudah untuk menentukan harga jual, di antaranya menggunakan metode Cost-Plus Pricing dan Mark-Up Pricing. Metode Cost-Plus Pricing dilakukan dengan cara menjumlahkan harga per unit dan marjin yang diinginkan. Marjin adalah persentase keuntungan, jadi apabila Anda mengharapkan marjin sebesar 50%, maka caranya cukup dengan mengalikan persentase tersebut dengan biaya total.
Tambahkan hasil perkalian tersebut dengan harga per unit untuk mendapatkan harga jual yang memungkinkan. Berdasarkan contoh di atas, maka 200 + (200 x 50%), sehingga harga jual kertas art paper ditemukan sebesar Rp300,- per lembar.
Untuk metode Mark-up Pricing, Anda hanya perlu merumuskan target jumlah keuntungan. Apabila Anda mengincar untung sebanyak Rp50,-, maka tinggal menambahkannya dengan harga per unit, yakni Rp250,-.
Sebenarnya ada satu cara lagi dalam menentukan harga jual produk, yaitu metode Break Even Pricing. Metode ini membebaskan Anda untuk menentukan harga jual produk meskipun lebih tinggi dari harga pasaran. Tapi sebelumnya Anda perlu menemukan biaya variabelnya. Biaya variabel adalah biaya tambahan dari setiap penjualan barang, seperti komisi, ongkos kirim, pengemasan, dan sebagainya.
Baca Juga:
- Ragam Jenis Kertas Undangan yang Umum Dipakai Masyarakat
- Mengenal Karton Duplex, Rajanya Industri Kemasan
Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan harga jual terlebih dulu. Misalnya harga jual adalah Rp500,- per lembar, dan biaya variabelnya Rp100,-. Hitunglah biaya total (Rp2.000.000) dibagi dengan hasil pengurangan antara harga jual dan biaya variabel, maka Anda akan memperoleh angka 5000. Artinya, titik impas (Break Even) akan terjadi jika Anda berhasil menjual kertas art paper sebanyak 5000 lembar. Sementara hasil penjualan sisa barang yang terjadi kemudian, akan menjadi laba bersih Anda.